Kamis, 31 Januari 2013

Berikan yang lebih...

Apa yang bisa dipetik untuk kita yang baru memulai usaha?
Pada Jumat, 7 Desember 2012 saat mengantar ibund3 ke pasar di sekitar rumah kami, kami berbagi tugas, biasanya saya mendapat tugas membeli buah-buahan.

Saat membeli buah, buah rambutan mulai musim dan banyak pedagang yang menjual rambutan. Saya membeli beberapa ikat rambutan dari pedagang keliling yang sedang berhenti di depan pasar, sambil ia menawarkan rambutannya.

Seperti biasa saya sempatkan mengobrol dengan para pedagang di pasar, begitu pula dengan pedagang rambutan keliling ini. Saya senang dengan semangat mereka berdagang, ada motivasi yang membangkitkan gerak usaha saya juga.

Dari pedagang gerobak ini saya bertanya, dari mana rambutan ini ia beli? Ia menjelaskan secara detail bagaimana ia bisa berjualan buah musiman ini. Awalnya ia mengambil barang dagangan ini dari seorang boss. Boss ini yang menyediakan banyak gerobak dan buahnya kepada para pedagang.

Setiap hari biasanya si boss menyediakan rambutan sebanyak 100 ikat per gerobak yang harus dijual oleh pedagang dalam sehari. Setoran kepada si boss dalam sehari haruslah sejumlah Rp. 750.000,-. Artinya harga modal per ikat adalah Rp. 7.500,-

Pedagang biasanya menjualnya dengan harga Rp. 10.000,- per ikat. Kadang pedagang menawarkan paket 4 ikat hanya Rp. 35.000,-.

Selisih dari setoran per hari itu menjadi keuntungan buat si pedagang. Laku tidak laku, si boss tetap meminta setoran Rp. 750.000,- tersebut. Pedagang asal Cirebon ini, mengatakan setiap harinya, Alhamdulillah ia bisa menghabiskan dagangannya dan menyetor penuh kepada sang boss, dan ia pun mendapatkan keuntungan.

Coba saja hitung berapa sehari ia dapat untung, jika rata-rata ia mengambil untung Rp. 2.500,- per ikat, maka ia mendapatkan untung sekitar Rp. 250.000,- atau seperempat juta setiap harinya.

Dan benefit lain yang pedagang dapatkan dari bossnya tersebut juga adalah ia mendapat pinjaman gerobak gratis setiap hari, tempat tinggal bagi yang memerlukan dan sarapan sebelum berangkat dagang.

Berapa si boss punya gerobak? Boss yang berasal dari Subang ini mempunyai gerobak sekitar 40 buah. Itu khusus gerobak rambutan, jika musim sudah berlalu, ia menjual buah duku dan gerobaknya pun berbeda, si boss mendatangkan gerobak buah duku dari daerah asalnya itu. Dan terus berputar musim, si boss mengganti buah yang dijualnya. Dan para pedagang pun setia mengikuti bossnya.

Apa yang bisa dipetik untuk kita yang baru memulai usaha?

1. Banyak jalan jika kita ingin usaha, walau tidak mempunyai modal. Pedagang buah tersebut bisa dikatakan hanya modal diri dan kenal dengan si boss buah tersebut. Artinya selain modal uang ada modal jaringan dan kemauan yang kuat untuk bisa memulai usaha.

2. Jangan takut dengan target, apalagi target harian. Pedagang tersebut dalam sehari dia keliling bisa mencapai targetnya menjual 100 ikat rambutan. Dan memang selalu ada resiko, jika buah tidak laku maka itulah resiko yang ia ambil, ia tetap harus bayar kepada bossnya penuh. Mau tidak mau ia harus menjualnya habis sebelum buah tersebut busuk. Target jika kita jalani dan terus diupayakan akan selalu berhasil dicapai. Jangan menyerah, resiko memang ada namun semua menghasilkan rezeki yang telah ditentukan.

3. Inovatif dalam menjual. Pedagang selalu menawarkan lebih dahulu paket yang besar yang dapat menghasilkan untung yang besar. Seperti yang dilakukannya ia menawarkan paket 4 ikat rambutan yang telah ia beri diskon, tentu ini menjadi penawaran yang menarik buat calon pembeli. Apa kira-kira inovasi yang anda bisa tawarkan ke pelanggan anda?

4.Tidak menyerah jika musim berganti. Jika musim rambutan sudah tidak lagi ada maka mereka mengganti buah kelilingnya dengan buah yang sedang musim. Untuk kita yang usaha, jangan abaikan trend yang sedang ada di khalayak pelanggan. Kita harus segera merubah berdasarkan demand pasar, sesuai kebutuhan pelanggan.

5. Leverage bisnis. Lihat apa yang dilakukan bossnya. Ia hanya perlu menyiapkan banyak gerobak dan menyediakan stok buah yang banyak untuk para pedagang. Si boss tidak perlu keliling berjualan buah. Ia cukup memfasilitasi para pedagang. Inilah daya ungkit atau leverage untuk usaha ia lakukan. Jika ada 40 gerobak maka ada 40 kali faktor daya ungkit pemasukan yang ia dapatkan. Coba hitung 40 dikali Rp. 750.000,- alhasil 30juta rupiah ia dapatkan dalam satu hari.

6. Menciptakan banyak wirausaha lainnya. Yang dilakukan si boss buah tersebut adalah bukanlah memberi lapangan kerja namun membantu orang lain mempunyai usaha mandiri. Ia bisa menciptakan saluran rahmat buat orang lain. Bagaimana dengan bisnis anda?

Semoga menginspirasi bisnis anda…

Tetap Semangat...
Tetap Santun... Salam Hangat Sahabat Hebatku...

Rabu, 23 Januari 2013

Review kinerja Anda


Seorang bocah laki-laki masuk ke sebuah toko. Ia mengambil peti minuman & mendorongnya ke dekat pesawat telepon koin.

Lalu, ia naik ke atasnya sehingga ia bisa menekan tombol angka di telepon dengan leluasa. Ditekannya tujuh digit angka.

Koh Abeng, si pemilik toko mengamati-amati­­ tingkah bocah ini & menguping percakapan teleponnya.

Bocah: Ibu, bisakah saya mendapat pekerjaan memotong rumput di halaman Ibu?

Ibu (di ujung telepon sebelah sana): Saya sudah punya orang untuk mengerjakannya.­­

Bocah: Ibu bisa bayar saya setengah upah dari orang itu.

Ibu: Saya sudah sangat puas dengan hasil kerja orang itu.

Bocah (dengan sedikit memaksa): Saya juga akan menyapu pinggiran trotoar Ibu & saya jamin di hari Minggu halaman rumah Ibu akan jadi yg tercantik di antara rumah" yg berada di kompleks perumahan ibu.

Ibu: Tidak, terima kasih.

Dengan senyuman di wajahnya, bocah itu menaruh kembali gagang telepon.

Koh Abeng, yg dari tadi mendengarkan, menghampiri bocah itu.

Koh Abeng : Nak, aku suka sikapmu, semangat positifmu, & aku ingin menawarkanmu pekerjaan.

Bocah: Tidak. Makasih.

Koh Abeng: Tapi tadi kedengarannya kamu sangat menginginkan pekerjaan.

Bocah: Oh, itu, Pak. Saya cuma mau mengecek apa kerjaan saya sudah bagus.
Sayalah yg bekerja untuk Ibu tadi!
 

Sahabatku yg bijak, Seperti anak kecil ini, sebaiknyalah kita mengevaluasi tentang apa yg kita kerjakan pada tahun 2012 untuk memastikan kualitas yg lebih baik pada tahun 2013.

Ingatlah...

Apapun yg akan kita kerjakan, pastikan kita melakukan yg terbaik...

Bukan begitu Sahabat Hebatku..?!!

Selamat mengisi tahun 2013....!!!

Tetap Semangat,

Tetap Santun... Salam Hangat Sahabat Hebatku...

* Silakan klik share/bagikan

Selasa, 15 Januari 2013

Lewatlah dijalan lain

Beberapa ekor lalat nampak terbang berpesta diatas sebuah tong sampah didepan sebuah rumah. Suatu ketika anak pemilik rumah keluar dan tidak menutup kembali pintu rumah kemudian nampak seekor lalat bergegas terbang memasuki rumah itu. Si lalat langsung menuju sebuah meja makan yang penuh dengan makanan lezat. "Saya bosan dengan sampah-sampah itu, ini saatnya menikmati makanan segar" ...katanya.

Setelah kenyang si lalat bergegas ingin keluar dan terbang menuju pintu saat dia masuk, namun ternyata pintu kaca itu telah terutup rapat. Si lalat hinggap sesaat di kaca pintu memandangi kawan-kawannya yang melambai-lambai­­kan tangannya seolah meminta agar dia bergabung kembali dengan mereka.

Si lalat pun terbang di sekitar kaca, sesekali melompat dan menerjang kaca itu, dengan tak kenal menyerah si lalat mencoba keluar dari pintu kaca. Lalat itu merayap mengelilingi kaca dari atas ke bawah dan dari kiri ke kanan bolak-balik demikian terus dan terus berulang-ulang.­­ Hari makin petang si lalat itu nampak kelelahan dan kelaparan dan esok paginya Nampak lalat itu terkulai lemas terkapar di lantai.

Tak jauh dari tempat itu nampak serombongan semut merah berjalan beriringan keluar dari sarangnya untuk mencari makan dan ketika menjumpai lalat yang tak berdaya itu, serentak mereka mengerumuni dan beramai-ramai menggigit tubuh lalat itu hingga mati. Kawanan semut itu pun beramai-ramai mengangkut bangkai lalat yang malang itu menuju sarang mereka.

Dalam perjalanan seekor semut kecil bertanya kepada rekannya yang lebih tua "Ada apa dengan lalat ini Pak?, mengapa dia sekarat?".

"Oh.. itu sering terjadi, ada saja lalat yang mati sia-sia seperti ini, sebenarnya mereka ini telah berusaha, dia sungguh-sungguh­­ telah berjuang keras berusaha keluar dari pintu kaca itu namun ketika tak juga menemukan jalan keluar, dia frustasi dan kelelahan hingga akhirnya jatuh sekarat dan menjadi menu makan malam kita" Semut kecil itu Nampak manggut-manggut­­, namun masih penasaran dan bertanya lagi "Aku masih tidak mengerti, bukannya lalat itu sudah berusaha keras? kenapa tidak berhasil?".

Masih sambil berjalan dan memanggul bangkai lalat, semut tua itu menjawab "Lalat itu adalah seorang yang tak kenal menyerah dan telah mencoba berulang kali, hanya saja dia melakukannya dengan cara-cara yang sama". Semut tua itu memerintahkan rekan-rekannya berhenti sejenak seraya melanjutkan perkataannya namun kali ini dengan mimik & nada lebih serius "Ingat anak muda, jika kamu melakukan sesuatu dengan cara yang sama namun mengharapkan hasil yang berbeda, maka nasib kamu akan seperti lalat ini".

Member yg bijak, para pemenang tidak melakukan hal-hal yang berbeda, mereka hanya melakukannya dengan cara yang berbeda.

Silakan klik share/bagikan..

Tetap semangat....

Tetap santunnn yaaa. Salam Hangat Sahabat Hebatku...

Kamis, 10 Januari 2013

Bekerjalah dengan Ilmu

By Jamil Azzaini

Kita harus terus bertumbuh dan “naik kelas” bukan hanya saat sekolah dan kuliah. Saat kita bekerja, kita pun harus terus “naik kelas” dan tidak boleh stagnan. Setiap hari kita harus belajar, baik itu melalui training, baca buku, bergabung dengan komunitas yang pas, atau bertanya kepada yang lebih senior.
Bergaulah dengan orang-orang yang sudah ahli di bidang yang Anda tekuni agar Anda tertular energi dan ilmunya. Begitu saya sudah menentapkan menjadi Inspirator tahun 2004, setiap hari saya belajar dan berguru. Bukan hanya kepada yang lebih senior bahkan kepada yang lebih muda yang berilmu
Sadar diri bahwa saya tidak punya latar belakang psikologi maka saya belajar kepada para sarjana psikologi yang jauh lebih muda dari saya. Setiap kali saya tampil, saya meminta penilaian mereka. Bagian mana yang harus saya kuatkan dan bagian mana yang harus saya hilangkan. Para sarjana lulusan Universitas Indonesia ini memberi saya masukan yang berharga dan mewarnai penampilan saya selanjutnya. Mereka adalah Meli, Wildan, Dewi, Kitty, Risa (Odeng), Sari Mulatsih, Anesty, Randi dan Dayat serta teman-teman lainnya.
Selain itu, ada pula sarjana-sarjana Psikologi Universitas Islam Bandung yang selalu siap memberi masukan kepada saya. Mereka adalah Andri, Lia dan Damayati –sekarang menjadi pejuang anak-anak dhuafa agar berprestasi dan mandiri. Dari mereka semualah saya belajar.
Nah, bila Anda malas belajar Anda bisa saja melakukan kesalahan sebagaimana diceritakan dalam kisah berikut. Seorang kondektur baru kereta api jurusan Jakarta-Semarang sedang memeriksa karcis penumpangnya. Setelah penumpang kereta tersebut diperiksa satu persatu, semua tiket kereta mereka ternyata jurusan Solo. Kondektur baru ini menjadi bingung dan bertanya kepada kondektur yang sudah senior.
Kondektur baru bertanya, “Pak, penumpang kita semuanya penumpang gelap. Semua karcisnya beda. Apa yang harus saya lakukan kepada mereka?” Kondektur senior kemudian balik bertanya, “Karcisnya lain bagaimana?” Dengan cepat kondektur baru ini menjawab, “Semua penumpang karcisnya jurusan Solo, padahal kereta kita tujuannya ke Semarang.”
Mendengar penjelasan itu kondektur senior menjawab, “Kamu yang salah naik, ini kereta memang jurusan Jakarta-Solo. Kereta api yang jurusan Jakarta-Semarang tadi ada di rel sebelah.”
Salam SuksesMulia!

Jumat, 04 Januari 2013

Nikmatilah Proses

by Jamil Azzaini
Anda ingin sukses? Nikmatilah proses. Jangan senang yang serba instan. Penipuan pada kasus investasi bodong dan emas yang baru-baru ini terjadi menunjukkan bahwa banyak yang senang sukses instan. Padahal seharusnya kita tahu, investasi yang menawarkan keuntugan fantastis pada akhirnya membuat kita menangis.
Coba simak, saat kita seharusnya berlomba menjadi Hamba Allah orang-orang yang ingin sukses instan justru sibuk berlomba di proyek Hamba Lang. Ketidaksabaran kita pada proses membuat hidup kita bisa terjerumus ke dalam hal-hal yang sangat merugikan. Bahkan, para Nabipun tidak dinilai dari hasilnya tetapi proses yang dijalaninya.
Biasakanlah menikmati proses sebab bila proses yang kita lakukan berkualitas hasilnyapun berpeluang besar berkelas. Sebaliknya, bila kita hanya fokus pada hasil proses yang dijalani bisa menghalalkan segala cara dan menjerumuskan kita pada masalah baru.
Kisah berikut bisa dijadikan pelajaran. Seorang pemuda dibawa ke kantor polisi karena mengambil HP milik penumpang busway. “Kenapa kau mengambil HP?” tanya polisi. Pemuda itu menjawab, “Sumpah pak saya tidak mengambil HP.” Dengan cepat polisi itu menukas, “Kamu bilang gak ngambil HP, lha ini terbukti kamu bawa HP.”
Pemuda itu menjelaskan, “Benar pak, tapi saya tidak niat mengambil HP. Niat saya mencari kantor polisi. Saya tanya banyak orang tapi tidak ada yang tahu. Akhirnya saya ambil HP ini dan alhamdulillah akhirnya saya sampai kantor polisi.” Dengan sedikit heran polisi itu bertanya, “Lantas apa tujuanmu ke kantor polisi?” Sambil tersenyum pemuda itu menjawab, “Saya mau mengurus surat kelakuan baik pak.”
Salam SuksesMulia!