Suatu ketika, hiduplah seorang pemuda yang
bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang sahabatnya yang sedang
dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet.
Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. pemuda yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil
segenggam garam, dan meminta sahabatnya untuk mengambil segelas air.
Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba,
minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar pemuda itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang sahabat, sambil meludah kesamping.
Pemuda itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak sahabatnya ini, untuk
berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua
orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi
telaga yang tenang itu.
Pemuda itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga
itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan
tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari
telaga ini, dan minumlah. Saat sahabat itu selesai mereguk air itu, Sang Pemuda berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.