Senin, 31 Desember 2012

Sesuaikan Tindakanmu

By Jamil Azzaini
Saya punya banyak pengalaman menarik saat mendidik anak. Salah satunya ketika anak kedua saya Ahmad Sholahudin (Asa, sekarang 18 tahun) memrotes mamanya. Saat itu ia masih SMP, “Mama kalau diajak diskusi gak pernah nyambung.” Kemudian dijawab oleh mamanya, “Ya kamu kalau diskusi tentang sepak bola, mama gak ngerti sepak bola.”
Jawaban Asa mengejutkan saya. “Mama, ibarat kita mancing. Ikan sukanya cacing, sementara aku sukanya donat. Aku juga gak suka banget cacing. Aku mancingnga pakai apa? Pakai cacing, kan? Bukan pakai donat. Jadi kalau sudah tahu anaknya suka sepak bola, mama cari tahu tentang sepak bola dong biar kita nyambung.”
Memang agar kita mampu menarik perhatian orang lain kita harus cari tahu apa yang disukai lawan bicara kemudian belajarlah. Pembicaraan akan lebih menarik dan hidup bila obrolan dan interaksinya “nyambung”. Namun tidak untuk semua hal Anda harus mempelajari dan menguasai serta menyesuaikan dengan keinginan orang lain. Cerita berikut, terinspirasi dari penuturan pembaca web ini Maya Sukma Kiat, semoga bisa menjadi pelajaran.
Ada seorang trainer diminta memberikan training di pedalaman Papua. Kebetulan sang trainer ini mendapat giliran tampil di hari kedua. Untuk tahu suasana training hari pertama maka ia “mengintip” ke tempat training. Wow, ternyata semua peserta tidak berbusana dan hanya mengenakan koteka, sementara trainernya menggunakan jas rapi bahkan berdasi. Dia pun berpikir, “Wah trainer hari pertama ini kurang peka dan kurang bisa beradaptasi.”
Keesokan harinya tibalah giliran trainer ini tampil. Untuk menghormati para peserta maka trainer ini tidak berbusana dan hanya mengenakan koteka. Dia berbisik dalam hati, “Yes, saya akan lebih cepat diterima oleh para peserta training dibandingkan trainer hari pertama.”
Begitu masuk ke dalam ruangan, trainer ini terkejut karena semua peserta hari kedua mengenakan jas rapi sekaligus berdasi. Hanya ia yang menggunakan koteka dan itupun salah memasangnya.
Salam SuksesMulia!

Kamis, 20 Desember 2012

Hati-hati dengan Kata-Katamu

By Jamil Azzaini

Kata-kata yang terucap mencerminkan isi pikiran dan hati seseorang. Jadi kurang tepat bila ada yang berkata, “Kata-kata saya memang kasar dan keras tetapi hati saya lembut.” Itu namanya ‘pelajaran mengarang”, hehehe… Ibarat teko, apa yang tertuang menunjukkan isinya. Jadi, kalau tekonya berisi susu maka saat dituang keluarlah susu. Jika teko isinya air comberan maka saat dituang keluarnya pun pasti air comberan.
Kata-kata yang kita ucapkan sejatinya mempengaruhi sel-sel dan hormon-hormon dalam tubuh kita. Coba katakan, “Wah, jeruk ini asam banget, ya. Ampun, ampun, rasa asamnya sampai ubun-ubun. Ini jeruk terasam yang pernah saya makan!” Pernah makan jeruk masam? Tahu kan bagaimana rasanya? Membaca kata-kata tadi, apa yang Anda rasakan? Pasti Anda merakan sesuatu…
Karena kata-kata berpengaruh besar dalam hidup kita maka pastikan kita harus lebih sering mendengar kata-kata yang positif dibandingkan dengan yang negatif. Termasuk hati-hatilah tehadap apa yang Anda ucapkan karena itu mempengaruhi orang-orang di sekitar Anda. Kisah berikut semoga bisa menjadi pelajaran.
Seorang lelaki naik kereta api dari Bogor menuju Jakarta. Ia duduk di dekat seorang ibu yang sedang merayu anaknya makan pizza herbal yang diperoleh dari sahabatnya. Karena berbagai rayuan tidak berhasil maka sang ibu menggunakan jurus pamungkas, “Ayo anakku makan pizza ini, nanti kalau tidak mau makan pizza ini mama kasih ke om yang disebelah ini, lho!” Mendengar omongan itu, lelaki di sebelahnya tersenyum. Aroma pizza yang begitu nikmat akhirnya menggoda perutnya.
20 menit berlalu, aroma pizza itu semakin menggoda namun sang anak belum juga mau makan pizza itu. Sementara itu, entah sudah berapa kali sang ibu berkata, “Ayo dong anakku, pizza ini dimakan. Nanti kalau gak mau makan, pizza ini mama kasih ke om di sebelah, lho!”
Tak tahan dengan aroma pizza yang semakin menggoda, pemuda itu pun memberanikan diri berkata, “Bu, tolong ambil keputusan segera. Sebab seharusnya saya sudah turun di tiga stasiun sebelumnya.”
Salam SuksesMulia!

Rabu, 05 Desember 2012

Terima Kasih...

Pada malam itu, Siervo (spanish=Hamba) bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Siervo segera pergi meninggalkan rumah tanpa membawa apa pun.
Saat berjalan di suatu jalan, ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.
Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah Rumah Makan, dan ia mencium harumnya aroma masakan. Ia ingin sekali memesan sepiring nasi, tetapi ia tidak mempunyai uang.
Pemilik Rumah Makan melihat Siervo berdiri cukup lama di depan etalasenya, lalu bertanya, “hai mas, apakah kau ingin sepiring nasi?” “Tetapi, aku tidak membawa uang,” jawab Siervo dengan malu-malu.
“Tidak apa-apa, aku akan memberimu sepiring nasi,” jawab pemilik Rumah Makan. “Silahkan duduk, aku akan menghidangkannya untukmu.”
Tidak lama kemudian, pemilik Rumah Makan itu mengantarkan sepiring nasi dengan lauk pauknya. Siervo segera makan dengan nikmatnya dan kemudian air matanya mulai berlinang. “Ada apa mas?” tanya pemilik Rumah Makan.

Kamis, 29 November 2012

Kreatiflah atau Tertinggal

By Jamil Azzaini



Saat saya SD dulu, bila guru berkata, “Anak-anak silakan gambar pemandangan yang paling indah.”  Saya dan sebagian Anda bisa menebak apa yang akan digambar oleh para siswa. Pasti ada gunung, sawah, matahari terbit, jalan dan awan. Pendidikan kita tidak menghasilkan anak-anak yang kreatif saat itu.
Namun sekarang dunia pendidikan sudah berubah. Selain banyak pelatihan gratis buat guru, muncul juga komunitas-komunitas yang peduli pendidikan. Berbagai model sekolah pun bermunculan. Dua anak saya yang kini bermukim di Jerman yaitu Nadhira (20 tahun) dan Asa (18 tahun) adalah lulusan sekolah alam, yang belum ada saat saya kecil dulu. Sekolah tersebut melatih dan mengembangkan kreativitas tak berbatas pada anak-anak. Tidak heran kalau dua anak saya tadi lebih kreatif dibandingkan saya saat kecil dulu.
Kreativitas juga tumbuh subur di dunia bisnis. Dulu orang jualan pecel lele pakai tenda di pinggir jalan. Tapi sahabat saya Rangga Umara mengubahnya menjadi lebih bergengsi, Pecel Lele Lela. Bahkan pecel lele bisa masuk istana negara dengan sentuhan penulis buku Dream Book ini. Dulu tidak ada profesi Optimizer, sahabat saya Ali Akbar mempopulerkan istilah itu dan telah melahirkan banyak orang sukses dengan profesi baru itu.
Teruslah berkreasi karena tuntutan jaman semakin berubah dan tinggi. Ingat pesan Albert Einstein, “Hanya orang-orang gila yang mengharapkan hasil yang berbeda tetapi menggunakan cara-cara yang sama.”  Cobalah cara baru, cobalah strategi baru dan jangan lupa juga cobalah hal-hal baru. Dengan cara ini hidup kita semakin bermutu.
Nah, kreativitas juga muncul dalam wawancara perusahaan saat merekrut tenaga kerja baru. Alkisah, seorang pimpinan HRD di sebuah perusahaan mewawancarai tiga kandidat karyawan baru. Mereka akan ditempatkan di bagian yang memerlukan kreativitas dan kecerdasan tinggi.
Pertanyaan pertama dimulai, “Apa yang bergerak cepat dan sebutkan alasannya?” Kandidat pertama menjawab, “Pikiran pak, karena tanpa kita duga tiba-tiba pikiran sudah muncul.”
Pimpinan HRD itu berkata, “Bagus dan cerdas Anda. Selanjutnya kandidat kedua, apa jawabanmu?” Kandidat kedua pun menjawab, “Saklar lampu, pak. Kita pencet saklar lampu di dalam rumah tetapi lampu di luar rumah menyala.”
Pimpinan SDM itu berkata, “Luar biasa Anda. Sekarang kandidat yang ketiga, apa jawabanmu?” Maka dengan tegas kandidat ketiga itu menjawab, “Menurut saya yang paling cepat itu mencret-mencret, pak”
Mendengar jawaban itu terkejutlah pimpinan SDM itu maka langsung ia bertanya, “Mengapa begitu, sebutkan alasannya?” Kandidat ketiga menjawab, “Karena belum sempat kita berpikir dan menekan saklar lampu, mencret sudah keluar, pak.”





Selasa, 27 November 2012

Ketagihan

Apakah kita boleh ketagihan? Boleh, ketagihan berbuat yang positif. Tetapi kalau ketagihan berbuat yang negatif sudah selayaknya dihindari. Ketagihan (yang positif) itu bisa terjadi bila kita melakukannya sesuatu dengan suka cita dan menghayati apa yang kita lakukan tersebut. Jika Anda melakukanlah kebiasaan itu selama 90 hari berturut-turut maka di hari ke-91 Anda dijamin akan ketagihan.
Perbanyaklah ketagihan sesuatu yang positif. Misalnya ketagihan membaca kitab suci, ketagihan sedekah, ketagihan menulis untuk blog Anda, ketagihan berdoa sebelum subuh dan lain-lain. Hindari ketagihan yang negatif. Misalnya merokok, selain membahayakan kesehatan juga pemborosan. Akan lebih manfaat bila uang yang digunakan membeli rokok disumbangkan rutin kepada orang yang tidak mampu. Selain itu menyehatkan, juga memperbanyak bekal ke akhirat.
Ngomong-ngomong soal ketagihan, saya punya kisah tentang seorang istri yang mengeluh karena suaminya ketagihan “bercinta”. Mereka sudah lima tahun menikah dan setiap malam sang suami selalu mengajaknya “bercinta”. Sang istri merasa lelah sehingga suatu malam perempuan yang cantik itu mendatangi suaminya. “Mas, tetangga kita sudah lima tahun ketagihan merokok, sama dengan usia pernikahan kita dan hebatnya ia bisa berhenti merokok hari ini. Apakah mas juga bisa berhenti ketagihan “bercinta”? Aku lelah banget, mas…”
Mendengar keluhan istrinya, suami yang perkasa itu menjawab, “Saya akan usahakan istriku, dan biarkan aku di kamar tidur menyendiri selama beberapa hari. Kamu tidur di kamar yang lain, ya.”
Hari pertama, sang suami sangat tersiksa tidur sendirian di kamar. Ia berjuang sangat keras menahan nafsunya. Hari kedua, siksaan itu mulai berkurang. Hari ketiga, sang suami benar-benar sembuh dari ketagihan “bercinta”.
Tepat pada hari keempat pintu kamar sang suami ada yang mengetuk. Tok tok tok!
“Siapa?” tanya sang suami dari dalam kamar tidur.
“Saya mas, istrimu.” terdengar suara lembut dari balik pintu.
“Ada apa istriku?” sang suami itu bertanya lagi.
Dengan segera sang istri menjawab, “Mas, tetangga sebelah sudah mulai merokok lagi…”

Jumat, 23 November 2012

Security berwibawa

 Jamil Azzaini

Semakin ahli biasanya orang semakin memiliki kharisma dan wibawa. Selain itu, dalam kesempatan-kesempatan acara, seorang ahli berpeluang lebih diberi panggung dibandingkan yang tidak ahli. Bahkan Nabi pun mengatakan, “Serahkan pekerjaan pada ahlinya.”
Kesempatan untuk mendapatkan berbagai peluang bagi seorang ahli juga lebih terbuka lebar. Bisa dikatakan, seorang yang ahli itu seperti magnet yang bisa menarik berbagai hal di sekitarnya. Oleh karena itulah seorang ahli berpeluang lebih besar bisa menikmati kehidupan terbaik, SuksesMulia.
Tetapi di dalam kehidupan kadang muncul hal-hal diluar kelaziman. Seorang yang ahli boleh jadi kalah wibawa dibandingkan orang yang tidak ahli. Tidak percaya? Ini contohnya…
Dikisahkan, Densus 88 hendak melakukan penangkapan orang yang dituduh teroris. Mereka sudah mengepung salah satu rumah di sebuah kompleks perumahan. Melalui pengeras suara, komandan lapangan berteriak, “Wahai teroris, lokasi sudah kami kepung, keluarlah!” Perintah tersebut sudah disampaikan berulang-ulang, namun tidak ada satupun orang yang keluar dari rumah itu.
Melihat suasana itu, security kompleks perumahan ini berinisiatif membantu Densus 88. Ia meminta izin meminjam pengeras suara dari komandan lapangan. “Wahai orang yang dituduh teroris, keluarlah! Bila tidak keluar dari rumah, kaki Anda saya tembak.” Tidak lama berselang, seorang lelaki gagah berbadan kurus keluar dari rumah yang dikepung itu.
Setelah lelaki itu diborgol oleh anak buahnya komandan lapangan bertanya kepadanya, “Saat saya perintah kenapa Anda tidak keluar, tetapi ketika hanya seorang security yang mengancam Anda justru keluar?” Orang itu menjawab, “Anda dan pasukan Anda terlatih, bila ingin menembak kaki maka akan terkena kaki. Kalau security yang menembak repot urusannya, pak. Kaki yang dibidik bisa kepala yang kena…”
Salam SuksesMulia!

Selasa, 02 Oktober 2012

Garam dan Telaga

Suatu ketika, hiduplah seorang pemuda yang bijak. Pada suatu pagi, datanglah seorang sahabatnya yang sedang dirundung banyak masalah. Langkahnya gontai dan air muka yang ruwet. Tamu itu, memang tampak seperti orang yang tak bahagia.
Tanpa membuang waktu, orang itu menceritakan semua masalahnya. pemuda yang bijak, hanya mendengarkannya dengan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam, dan meminta sahabatnya untuk mengambil segelas air. Ditaburkannya garam itu kedalam gelas, lalu diaduknya perlahan. “Coba, minum ini, dan katakan bagaimana rasanya..”, ujar pemuda itu.
“Pahit. Pahit sekali”, jawab sang sahabat, sambil meludah kesamping.
Pemuda itu, sedikit tersenyum. Ia, lalu mengajak sahabatnya ini, untuk berjalan ke tepi telaga di dalam hutan dekat tempat tinggalnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan, dan akhirnya sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu.
Pemuda itu, lalu kembali menaburkan segenggam garam, ke dalam telaga itu. Dengan sepotong kayu, dibuatnya gelombang mengaduk-aduk dan tercipta riak air, mengusik ketenangan telaga itu. “Coba, ambil air dari telaga ini, dan minumlah. Saat sahabat itu selesai mereguk air itu, Sang Pemuda berkata lagi, “Bagaimana rasanya?”.

Minggu, 30 September 2012

Positive Thinking

Suatu ketika di Negara Eropa, seorang kriminal buronan negara berhasil tertangkap. Sang kriminal adalah buronan kelas kakap yang telah melakukan banyak sekali kejahatan, perampokan, pembunuhan, terorisme dan tidaklah terhitung daftarnya.
Pengadilan Negara menjatuhkan vonis hukuman mati kepadanya dan mereka mulai mendiskusikan hukuman apa yang akan mereka berikan kepada sang kriminal. Mereka memilih beberapa alternatif, diantaranya hukuman gantung, hukuman tembak, kursi listrik, ruang beracun, dll.
Pada saat diskusi tersebut berlangsung, seorang ilmuwan mencadangkan suatu metode baru sebagai percobaan untuk memberi vonis hukuman mati, suatu metode yang tidak pernah dilakukan sebelumnya. Mereka pun mendengarkan ide tersebut dan akhirnya mereka pun menyetujui ide tersebut dan membiarkan sang ilmuwan melakukan riset terhadapnya.
Sang kriminal dimasukkan kedalam suatu ruangan dan dibaringkan dengan tubuh terikat. Matanya ditutup dan dibisikkan ”Kamu akan segera dihukum mati! dengan metode terbaru maka urat nadi di pergelanganmu akan kami potong dan darahmu akan segera menetes. Kamu tidak akan merasa sakit karena teknologi yang kami gunakan sangat canggih.
Darahmu akan menetes perlahan-lahan dan akan membiarkan dirimu mendengar suara tetesannya. Secara perlahan kamu akan kehabisan darah dan tubuhmu akan melemah, detak jantungmu semakin perlahan.. semakin lemah.. sampai akhirnya kamu akan mati !”

Sabtu, 29 September 2012

Menemukan dari yg sederhana

Jalan Kaki Cara Efektif Menghapus Emosi Negatif
Selain meningkatkan produksi hormon bahagia, jalan kaki juga mengatasi trauma dengan menyeimbangkan fungsi otak dan berperan sebagai sarana meditasi.Peran jalan kaki untuk meningkatkan kebugaran fisik, memang sudah tak diragukan lagi. Sekadar menenangkan diri, menenangkan pikiran, menghilangkan stress, begitu kata beberapa orang mengapa mereka suka berjalan kaki. Namun orang memilih jalan kaki untuk mendetoks emosi, tentu karena manfaatnya tidak hanya terbukti secara empiris.
Beberapa penelitian membuktikan, sebagian depresi dan trauma juga bisa
disembuhkan dengan terapi alami ini. Menariknya lagi, penelitian yang dilakukan oleh Universitas Temple di Philadelphia, Amerika, membuktikan bahwa berjalan kaki membuat kita lebih bahagia. Kok bisa ya?
Merangsang hormon bahagia

Ternyata, salah satu kuncinya berada pada endorfin, hormon yang dijuluki
“penenang alami” sekaligus “malaikat” pemberi rasa bahagia. Endorfin diproduksi secara alamiah oleh kelenjar otak untuk mengimbangi hormon adrenalin dan kortisol yang melimpah saat kita merasa jengkel, marah, atau stres.

Kamis, 27 September 2012

Belajar pada yang lebih Kecil

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa tangkai bunga menghampirinya.
”Om beli bunga Om.”
”Tidak Dik, saya tidak butuh,” ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.
”Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om,” rayu si gadis kecil.
Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda berkata, ”Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om akan beli bunga dari kamu.”
Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya,si pemuda segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya. ”Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai saja.”
Bercampur antara jengkel dan kasihan sipemuda mengeluarkan sejumlah uang dari sakunya. “Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah untuk kamu,” ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil.
Uang itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis tua yang kebetulan lewat di sekitar sana. Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung.
”Kenapa uang tadi tidak kamu ambil, malah kamu berikan kepada pengemis?”
Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
”Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis.”
Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu, bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang memberinya pelajaran berharga hari itu.
Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima. Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangkan.

Jadilah Muslim Hebat yang bermanfaat pada sesama melalui inspirasi-inspirasi hidup Anda karena dengan hal itu kita minimal sudah dapat berbagi kepada sesama dan jadilah PEMENANG sahabat hebatku...

Minggu, 03 Juni 2012

Ternyata Hidupku 1,5 Jam

Hidup cuma 1,5 jam setara waktu akhirat, masih milih yg HARAM..? NO, WAY..!‬ Hidup ini sangat singkat,Kata pepatah jawa "urip mung mampir ngombe" hidup cuma mampir buat minum aja. Al Quran mengatakan secara implisit bahwa satu hari di akhirat rasanya bagaikan seribu tahun di dunia. (QS 22:47, 32:5) Bukankah ini kaidah teori relativitas? Laron berpikir telah hidup lama, buktinya sudah mengelilingi ruangan rumah. namun jika cicak melihatnya maka umur laron hanya semalam saja.  Cicak pikir umurnya juga telah lama, namun jika dilihat oleh kucing maka umurnya sebentar saja. Kucing pikir ia telah berumur panjang, namun apakah sama jika kuda yg melihatnya? Begitu pula kuda jika dilihat oleh manusia maka umur kuda hanya singkat saja. Bagaimana dengan manusia? Siapa yg melihat umur manusia? Mari kita lihat berdasarkan Al Quran sebagai sumber kebenaran absolut. 1 hari akhirat = 1000 tahun 24jam akhirat = 1000 tahun 3jam akhirat = 125 tahun 1,5jam akhirat = 62,5 tahun Umur manusia rata-rata 60 - 70 tahun. Jadi hidup manusia ini jika dilihat dari langit hanyalah 1,5 jam saja. Pantaslah kita selalu diingatkan masalah waktu. Hanya satu setengah jam saja. Menentukan kehidupan abadi kita kelak, hendak surga atau neraka. (QS 35:15 , 4:170) Cuma satu setengah jam saja cobaan, maka bersabarlah (QS 74:7,52:48,39:10) Satu setengah jam saja coba buat Allah senang dan hentikan buat setan senang. (QS 43:36) Cuma satu setengah jam saja mencoba menahan nafsu dan ganti dengan SUNNAH-NYA. (QS 12:53, 33:38) 

SATU SETENGAH JAM...  sebuah perjuangan teramat singkat, dan Allah ganti dengan surga Ridha Allah... (QS 9:72, 98:8 ,4:114) Selamat berjuang LAGI..Mencari bekal perjalanan panjang nanti...(QS 59:18,42:20, 3:148, 28:77)QS 23:114Allah berfirman: 'Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui' Jadi, masih mau milih yang HARAM, baik DZAT-nya dan/ CARA-nya memperoleh DZAT itu (makanan tidak halal, uang ribawi, nyogok, terima suap,korupsi,dll),NO WAY! menyia-nyiakan waktu!! bukan aku dan bukan Anda yang begitu kan sobat..???

Rabu, 29 Februari 2012

Allah pasti menciptakan berpasang2an


Pertanyaan klasik yg selalu melekat mengiringi langkah kehidupan setiap orang dewasa adalah kapan menikah? yg ditanyapun selalu mentok dgn pertanyaan ini, bingung gak tau harus menjawab apa. Pertanyaan ini bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari misalnya pembicaraan-pembicaraan ringan dgan teman, saudara, atau sekeliling kita tentang  kesendirian kita dan ini gak akan terlepas dari kita yg belum berkeluarga. dibutuhkan kebijakan untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan yg datang tanpa harus merasa tertekan secara mental karena ini bukanlah cemohan atau ledekan namun berupa bentuk kasih-sayang dan perhatian terhadap kita. misalnya kalo aku ditanya kapan menikah? just easy to answer it  “mei”. mereka akan segera melanjutkan pertanyaan dengan siapa? dimana? akupun mejawab pertanyaan ini dengan senyum dan berkata “meibi yes meibi not”.
 
Usia akan terus melaju dgan cepat tanpa bisa kita nego untuk berhenti sejenak. Ummyku bilang umur lelaki itu ibarat traffic light, di umur 20-24 tahun lampu hijau yang artinya gak masalah jika jodoh belum mendekat (santai aja bro..), umur 25-30 tahun lampu kuning artinya hati-hati diusia yang seperti ini karena usia yang sudah cukup matang untuk membangun rumah tangga. 31-40 tahun lampu merah artinya ikhwan di usia gini udah dapat digolongkan perjaka tua jika gak juga menemukan jodohnya. Kalau dipikir-pikir pengibaratan ini benar juga. kebanyakan dari ikhwan yang resah menanti jodoh di usia lampu kuning karena takut digolongin dalam usia lampu merah.

Allah punya rencana yg indah untukmu..



“Sesuatu yang menurutmu baik untukmu, belum tentu baik menurut Allah untukmu. Dan sesuatu yang menurutmu buruk bagimu, belum tentu buruk menurut Allah bagimu”.
Bagi seorang manusia, keberhasilan adalah suatu kondisi yang selalu ingin dicapai. Tidak ada satupun manusia yang ingin terpuruk dalam kegagalan terus-menerus. Bagi mereka yang mau dan mampu untuk meraihnya, keberhasilan itu akan dapat diraih atas izin Allah SWT.

Seorang mahasiswa pasti mengharapkan sebuah prestasi akademik yang baik. Seorang pengusaha pasti selalu mengharapkan mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya. Seorang pilot pasti mengharapkan agar dapat take off dan landing dengan selamat. Seorang penulis buku pasti mengharapkan agar bukunya dapat diminati oleh banyak orang. Begitupun dengan kita, kita pasti mengharapkan keberhasilan dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.


Wong Fei Hung(Pahlawan Negeri Tiongkok) adalah Muslim Sejati,tapi Pemerintah Komunis menutup2inya.

Selama ini kita hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai jagoan Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung diperankan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama, Ahli Pengobatan, dan Ahli Beladiri legendaris yang namanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun Pemerintah China sering berupaya mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga supremasi kekuasaan Komunis di China.


Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila di-bahasa-arab-kan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.
Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama, dan tabib ahli ilmu pengobatan tradisional, serta ahli beladiri tradisional Tiongkok (wushu/kungfu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengobatan bernama Po Chi Lam di Canton (ibukota Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu beladiri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh Macan Kwantung. Posisi Macan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik beladiri serta ditunjang oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering turun tangan membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan mengidolakan Keluarga Wong.


Minggu, 26 Februari 2012

masa sekarang untuk masa depan

بسم الله الرحمن الرحيم
Gak ada Rahasia untuk mendapatkan kesuksesan. Kesuksesan hanya hasil dari persiapan, kerja keras, dan pembelajaran dari setiap kegagalan.
Haloo sahabat Hebatku, apakah Kamu setuju dengan pendapat di atas? Bagaimana Kamu mengartikan sebuah kesuksesan? Tentunya banyak sekali definisi tentang arti sukses dalam benak kita. Yah.. apapun itu, hampir sebagian dari kita bahkan keseluruhan makluk dijagat raya ini sangat menginginkan kesuksesan dalam hidupnya. Begitu juga dengan Kamu,kan?
Harga kesuksesan ditentukan tiga faktor utama yakni, *keberanian bermimpi, *Merencanakan apa yang kita impikan, *Serta kesungguhan dan kegigihan dalam bertindak (ACTION).
Namun dalam pilihan ACTION, terkadang jalan yang kita lewati tak semulus jalan tol. Kerap ada hambatan, rintangan, dari yang sekecil kerikil sampai (mungkin) sebesar batu karang. Tapi apakah hanya karena itu kita akan berhenti dan menyerah untuk tak lagi bertindak (ACTION?)

Dgn berbagi, Aku bisa!!,, Buktiin dech!!!

Salam hangat Sahabat Hebatku,
Gak bosan rasanya menemui antum di sela-sela waktu berhargamu, untuk berbagi ilmu dan motivasi, semoga antum masih setia membaca dan menerapkan artikel ini untuk kehidupan antum yang lebih Hebat. Amiin…
Bicara soal Berbagi, Hal apa yang sudah antum bagi_in hari ini? Apa antum udah melakukannya? Kalau sudah, Ayo.. serta kan dengan hati yang ikhlas ya.. maka rasakan mamfaat yang luar biasa untuk antum dan orang yg Menerima pemberian antum. Pasti hidupmu lebih Berkah. Di JAMIN HEBAT..
Sahabat Hebatku, Seorang pengusaha pernah mengatakan hal ini, “jika Aku mempunyai uang seratus ribu satu lembar dan Kamu mempunyai uang sepuluh ribu sepuluh lembar, lalu uang itu ditukar, nilainya akan sama,bukan? Saya dan anda tetap mempunyai uang seratus ribu. Akan tetapi berbeda jika Aku dan Kamu masing-masing mempunyai satu buah ‘ide’ lalu kita saling Tukeran nih, Nah kira-kira apa yg terjadi? Aku akan mempunyai dua buah ‘ide’ dan Tentu Kamu pun akan menerima hal yang sama,bukan? “mengapa bisa demikian? Itulah yang dinamakan Kekuatan Berbagi!! (Masih bersemangat!! Yuk kita lanjutkan,

Dari pasir, Akulah Mutiara itu

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh....
Haloo Sahabat Hebatku, Bagaimana Kabarmu yang selalu terlihat Bersemangat Setiap Harinya? Semoga yah Kita selalu di beri kemudahan dalam setiap Langkah awal yang kecil sekalipun, dengan penuh percaya diri semoga Allah Memberikan Langkah besar untuk pencapaian hidup yang lebih Hebat juga. AAMIIN?
Sahabatku, Ketika Kesuksesan itu belum juga dapat Kamu raih, Maka kita sudah mulai merasa perjalanan ini begitu berat di jalani,Benar gak sih? Tapi jgn berkecil hati dulu sobat, Sukses Memang lah butuh kerja keras dan perjuangan untuk dapat di raih, tapi hal itu gak menjadikan kita mundur begitu saja kan?
Eits, tunggu dulu.. sebelum Kita bahas lebih lanjut, di baca deh ilustrasi menarik berikut ini, menarik dan penuh inspirasi, SETUJU YA? yuk dilanjut bacanya..
Pernahkah Kamu melihat Kerang? Tentu Kamu sudah tau Waktu kerang mencari makan, ia akan membuka cangkang penutup badannya. Buka, tutup, buka lagi, tutup lagi, dst….
Pada Suatu hari disaat cangkang seekor kerang muda terbuka, tanpa sengaja sebutir pasir tiba-tiba masuk ke dalam cangkang kerang itu. tak pelak Sang kerang muda ini pun menangis sambil memanggil-manggil ibunya.”ibu… Bu sakit, bu.. Ada pasir masuk ke dalam tubuhku”.
Sang ibu menjawab:”Sabar ya nak, jgn pedulikan sakit itu, bila perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yg menyakitimu itu”.

Kamis, 09 Februari 2012

Kuburan Adalah Awal Persinggahan Akhirat

Kuburan bukan tempat peristirahatan yang terakhir sebagaimana yang dikatakan oleh sebagian orang, namun ia adalah awal persinggahan akhirat, dan kehidupan yang menentukan nasib hamba.
Hani Maula ‘Utsman berkata, “Utsman bin ‘Affan apabila berdiri di sisi kuburan, beliau menangis sampai basah janggutnya, lalu dikatakan kepadanya, ‘Engkau mengingat surga dan neraka tidak menangis, namun untuk ini anda menangis?’ Ia menjawab, ‘Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ الْقَبْرَ أَوَّلُ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ فَإِنْ نَجَا مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ قَالَ وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلَّا وَالْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ.

‘Sesungguhnya kuburan adalah awal persinggahan akhirat, jika selamat darinya maka yang setelahnya akan lebih mudah darinya, dan jika tidak selamat maka yang setelahnya lebih berat darinya.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, ‘Tidak pernah aku melihat pemandangan yang amat mengerikan kecuali (siksa) kubur lebih mengerikan darinya.’” (HR Ibnu Majah)[1].